ZMedia Purwodadi

3 Fakta Baru Kasus Kematian Bocah Perempuan di Penjaringan,Ditemukan Luka Terbuka di Kepala

Table of Contents
3 Fakta Baru Kasus Kematian Bocah Perempuan di Penjaringan,Ditemukan Luka Terbuka di Kepala

JagoanBlog.com, JAKARTA - Kasus kematian bocah perempuan berinisial AR (7) di indekos Penjaringan, Jakarta Utara, masih menjadi misteri.

Namun, dipastikan sebelum tewas, AR mengalami kekerasan fisik.

AR ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah di satu kamar indekos yang berada di lantai tiga milik ibunya, Minggu (21/9/2025).

Penemuan mayat anak perempuan tersebut berawal dari kecurigaan para penghuni indekos mencium bau busuk dari kamar yang ditinggali korban selama beberapa hari terakhir.

Saat ditemukan korban dalam posisi tergeletak di lantai tanpa mengenakan busana.

Diduga, korban sudah meninggal tiga sampai lima hari sebelum jasadnya ditemukan.

Untuk mengungkap kasus kematian bocah perempuan tersebut, polisi membawa jasad korban ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dalam rangka dilakukan autopsi.

Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Ahmad Fauzi mengatakan jenazah AR tiba di RS Polri pada Minggu (21/9/2025) pukul 05.42 WIB.

"Pemeriksaan dilakukan pada hari yang sama mulai pukul 08.15 WIB," kata Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (24/9/2025).

Autopsi adalah suatu penyelidikan atau pemeriksaan mayat, termasuk alat-alat atau organ tubuh dan susunannya pada bagian dalam setelah dilakukan pembedahan dengan tujuan menentukan penyebab kematian seseorang, baik untuk kepentingan ilmu kedokteran maupun menjawab misteri suatu tindak kriminal.

Dari hasil autopsi yang dilakukan RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur terungkap sejumlah fakta baru, di antaranya:

1. Ditemukan Luka Terbuka di Kepala Korban

Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Ahmad Fauzi mengatakan dari hasil autopsi sementara yang dilakukan tim dokter forensik ditemukan tanda kekerasan pada kepala dan tubuh AR.

Di antaranya ada luka terbuka di kepala.

"Ditemukan luka terbuka di puncak kepala dengan resapan darah sampai di tulang kepala," kata Fauzi dikutip dari Tribunjakarta.com, Rabu (24/9/2025).

Bukan hanya itu, ditemukan kelainan pada tulang iga yang diduga akibat penganiayaan.

"Kemudian pada tulang iga kiri, didapatkan tulang iga yang menonjol," ujar Fauzi.

2. Alami Cedera di Leher

Tak sampai di sana, dokter forensik RS Polri Kramat Jati juga menemukan jejas atau cedera pada bagian leher korban.

"Kami temukan jejas (cedera/luka) di leher kanan dan kiri," ucap Fauzi.

Dia mengatakan jenazah sudah dalam kondisi membusuk dan terdapat belatung.

Lalu, wajah jenazah tampak lebih kering.

"Jenazah sudah dalam kondisi membusuk," ucapnya.

3. Luka di Kepala Diduga Akibat Kekerasan Tumpul

Dokter forensik RS Polri Kramat Jati hingga saat ini belum dapat memastikan penyebab kematian AR.

Untuk itu, tim dokter forensik melakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui uji laboratorium forensik.

"Kami melakukan pemeriksaan toksikologi (untuk memastikan ada atau tidaknya zat berbahaya pada tubuh korban), dan pemeriksaan histopatologi yang merupakan SOP," ujar Fauzi.

Nantinya hasil pemeriksaan tim dokter forensik tersebut akan diserahkan kepada penyidik Unit Reskrim Polsek Penjaringan menangani kasus guna membantu pengungkapan kasus.

Sementara dokter forensik RS Polri Kramat Jati, Kombes (Purn) Hery Wijatmoko menuturkan dari hasil pemeriksaan sementara luka pada jasad AR diduga akibat kekerasan benda tumpul.

"Dugaan akibat kekerasan tumpul," ujar Hery.

Korban Tinggal Bareng Ibu Sebelum Ditemukan Tewas

Sukarni (61), tetangga korban sekaligus pemilik warung makan di dekat lokasi kejadian mengungkapkan, AR dan ibunya KR (35) setiap hari selalu membeli makan siang di tempat usahanya.

KR diketahui sudah bercerai dengan suaminya S sejak empat bulan lalu.

KR dan S disebut memiliki dua anak. Anak pertamanya korban AR dan anak bontotnya seorang balita laki-laki.

Mereka sekeluarga sempat tinggal di lantai tiga indekos tersebut yang menjadi lokasi ditemukannya jenazah AR.

Namun, setelah bercerai, tempat tersebut hanya dihuni KR dan AR.

Sementara S dan adik AR tinggal di lokasi lain.

"Ibunya (KR) memang tinggal di situ, kosannya itu sekaligus rumah dia. Dari lahir di situ, itu bekas punya orang tuanya dia," kata Sukarni, Senin (22/9/2025).

"Sebelum kejadian (AR meninggal) ini katanya sih suaminya diusir dari kos itu. Anaknya ada dua, yang meninggal itu anak pertama, anak keduanya dititipkan sama keluarga suaminya," lanjut Sukarni.

Sukarmi mengaku sempat melihat korban AR mengalami luka lebam di area matanya pada Agustus lalu.

Melihat ada hal janggal, Sukarni pun sempat bertanya kepada ibunya, KR.

Saat itu KR menjawab bahwa luka yang dialami AR akibat terjatuh dari sepeda motor.

"Ada, matanya terlihat lebam. Itu sekitar bulan 8 (Agustus) ya, itu kedua matanya terlihat lebam. Kalau saya tanya ke si ibunya, kenapa sih anaknya, bilangnya jatuh dari motor gitu," ungkap Sukarni.

Sukarni juga sempat menanyakan soal luka itu langsung ke korban AR.

Namun, anak malang itu tak pernah menjawab dengan jelas.

"Kalau anaknya ditanya nggak jawab, mungkin takut salah ngomong dilarang mamanya ya," ucap Sukarni.

Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya mengatakan ayah dan ibu korban telah bercerai sejak 4 bulan lalu.

Semenjak perceraian itu, AR ikut ibunya, sementara sang adik yang masih balita diurus keluarga sang ayah.

"Di sana dia memang tinggal sama ibunya, dan hasil penyelidikan kami itu memang kos-kosan milik ibunya dia," ucap Agus Ady.

Ketika korban AR ditemukan tak bernyawa, ibunya berinisial KR tak berada di lokasi.

Polisi pun melakukan pencarian terhadap KR.

KR pun diamankan polisi ketika tengah berada di jalan raya wilayah Penjaringan.

"Ibunya kami temukan sedang berjalan di daerah Kertajaya saat kami patroli," kata AKBP Agus Ady Wijaya.

Sedangkan ayah kandung korban saat itu ingin menemui anaknya di indekos.

"Ayahnya datang ke lokasi dan bersama warga mengetahui ada mayat dan laporkan ke Bhabinkamtibmas," ucapnya.

Pihak kepolisian belum dapat menerangkan hasil pemeriksaan.

Menurutnya, penyelidik tengah menelusuri CCTV di TKP serta mengambil beberapa keterangan saksi.

"CCTV sekitaran TKP dipersesuaikan dengan keterangan saksi," katanya.

(JagoanBlog.com)

Posting Komentar