ZMedia Purwodadi

7 Daerah yang Gunakan Air Ledeng Terbanyak untuk Minum di Kalimantan Timur

Table of Contents
7 Daerah yang Gunakan Air Ledeng Terbanyak untuk Minum di Kalimantan Timur

JagoanBlog.com- Air bersih merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Salah satu sumber air bersih yang umum digunakan di perkotaan adalah air ledeng, yaitu air yang disalurkan melalui pipa dari sistem penyediaan air minum (PDAM atau perusahaan air daerah).

Air ledeng biasanya telah melalui proses pengolahan sehingga aman dikonsumsi, meski dalam praktiknya seringkali masih perlu dimasak terlebih dahulu sebelum diminum.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024, air ledeng termasuk dalam kategori air minum bersih.

Adapun kriteria air minum bersih eliputi:

* Air kemasan bermerk,

* Air isi ulang,

* Air ledeng,

* Sumur bor atau pompa,

* Sumur terlindung, serta

* Mata air terlindung (dengan jarak ≥ 10 meter dari sumber limbah atau tinja).

Sedangkan akses air minum layak mencakup penggunaan air ledeng, sumur bor/pompa, sumur terlindung, mata air terlindung, air hujan, maupun air kemasan bermerk/isi ulang dengan catatan bahwa sumber air utama untuk kebutuhan sehari-hari tetap berasal dari sumber aman.

Kondisi di Kalimantan Timur

Berdasarkan data BPS 2024, mayoritas rumah tangga di Kalimantan Timur lebih banyak menggunakan air kemasan bermerk dan air isi ulang untuk minum, yakni sebesar 82,64 persen.

Sementara itu, penggunaan air ledeng (air pipa/PDAM) hanya mencapai 9,99 persen .

Angka ini menunjukkan bahwa meskipun air ledeng tersedia di berbagai kabupaten/kota, masyarakat lebih memilih air kemasan atau isi ulang sebagai sumber air minum utama.

Alasannya bisa beragam, mulai dari persepsi kualitas air ledeng yang masih perlu dimasak, hingga faktor kemudahan mendapatkan air isi ulang galon dengan harga relatif terjangkau.

Namun demikian, distribusi penggunaan air ledeng antar daerah di Kalimantan Timur ternyata cukup bervariasi.

Berikut adalah daftar 7 daerah di Kalimantan Timur dengan penggunaan air ledeng untuk minum terbanyak berdasarkan Susenas 2024:

1. Kota Balikpapan — 16,50 persen

Kota industri dan kota besar dengan infrastruktur PDAM yang relatif matang.

Persentase ini adalah yang tertinggi di provinsi — namun tetap jauh kalah dibanding penggunaan air kemasan/isi ulang di Balikpapan (82,02 persen).

2. Kota Samarinda — 14,70 persen

Sebagai ibu kota provinsi, Samarinda juga menunjukkan tingkat penggunaan air ledeng yang relatif tinggi, tapi mayoritas rumah tangga tetap memilih air kemasan/isi ulang (84,06 persen).

3. Kabupaten Berau — 11,73 persen

Surprising relatif tinggi untuk kabupaten; bisa menunjukkan cakupan jaringan pipa yang menjangkau sebagian permukiman atau preferensi lokal terhadap air ledeng untuk minum.

4. Kabupaten Paser — 9,70 persen

Hampir mendekati rata-rata provinsi (9,99 persen). Namun mayoritas masih memakai air kemasan (72,34 persen).

5. Kota Bontang — 7,48 persen

Kota Bontang menunjukkan penggunaan ledeng menengah; lagi-lagi air kemasan sangat dominan (92,16 persen).

6. Kabupaten Kutai Kartanegara — 6,85 persen

Meski salah satu kabupaten besar, penggunaan ledeng untuk minum relatif rendah dibanding air kemasan (89,80 persen).

7. Kabupaten Kutai Barat — 5,80 persen

Ketersediaan atau kualitas layanan ledeng kemungkinan terbatas sehingga dominasi air kemasan (61,01 persen) tetap besar.

Lebih Sehat Mana Minum Air Mineral atau Rebusan?

Bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, umumnya mengonsumsi air yang berasal dari keran yang kemudian direbus di atas api.

Banyak orang meyakini bahwa dengan merebus air dapat membunuh kuman atau bakteri dalam air, sehingga layak untuk diminum.

Namun, ada juga yang menilai bahwa konsumsi air mineral kemasan lebih sehat, meski harus merogoh kocek yang tidak sedikit.

Kendati demikian, konsumsi air mineral dalam kemasan baik botol maupun galon yang terus meningkat, dikutip dari Healthline, Rabu (22/2/2023), telah memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Orang pun pada akhirnya bertanya-tanya, apakah air keran lebih baik untuk dikonsumsi, agar dapat mengurangi dampak buruk konsumsi air minum kemasan. Lantas, mana yang lebih baik dan sehat, apakah air minum dalam kemasan atau air minum yang direbus?

Sebelum kita mengetahui bagus mana air rebus atau air mineral, pahami perbedaan kedua jenis air minum ini, yang mungkin bisa menjadi pertimbangan sebelum menentukan mana yang lebih sehat dari jenis air minum ini.

Air mineral dalam kemasan

Air minum botolan, umumnya berasal dari sumber air bawah tanah. Air kemasan ini pun telah mendapat label aman dan izin edar dari lembaga pengawas makanan dan minuman, serta obat, jika di Amerika Serikat, air kemasan ini telah disetujui oleh FDA.

Air mineral tidak ramah lingkungan

Kendati banyak orang beranggapan dan meyakini bahwa air mineral dalam kemasan lebih aman, lebih enak rasanya dibandingkan air ledeng, namun ada banyak kekhawatiran akan dampak yang dapat ditimbulkan oleh produk air kemasan, seperti keamanan dan dampak lingkungan.

Di Amerika Serikat, produksi air kemasan di negara ini menggunakan 1,8 miliar Kg plastik pada tahun 2016 saja. Adapun energi yang dibutuhkan jauh lebih besar untuk menghasilkan jumlah tersebut, atau setara dengan 64 juta barel minyak.

Selain itu, hanya 20 persen botol plastik yang dapat didaur ulang, inilah yang sangat bermasalah, karena botol plastik telah terbukti dapat melepaskan racun saat terdegradasi.

Air mineral berpotensi mengandung mikroplastik

Pada beberapa produk air mineral, mungkin dapat mengandung potongan plastik yang sangat kecil yang disebut dengan mikroplastik.

Bahkan, beberapa penelitian pada hewan dan studi lainnya seperti yang dipublikasikan di jurnal Scientific Report menunjukkan, mikroplastik menjadi bahan kimia yang dapat mengganggu fungsi endokrin.

Selain itu, efek buruk mikroplastik bagi kesehatan juga dapat meningkatkan peradangan. Jika menumpuk seiring waktu, maka dapat mempengaruhi fungsi organ, seperti hati, ginjal, dan usus.

Air minum rebusan dari keran

Air ledeng berasal dari sumur, danau atau waduk, yang biasanya melewati instalasi pengolahan air sebelum dialirkan ke rumah.

Masalah yang dihadapi oleh jenis air ledeng yang dikonsumsi sebagai air minum dan aktivitas sehari-hari adalah rentan terkontaminasi.

Di daerah tertentu mungkin saja air ini dapat terkontaminasi oleh paparan racun seperti polutan industri atau bakteri dari limpasan pertanian.

Selain itu, pipa ledeng tua dapat menyebabkan kontaminasi timbal, serta bencana alam seperti banjir juga dapat menjadi faktor penyebab kontaminasi yang berpotensi mencemari sistem air publik untuk sementara.

Oleh karenanya, untuk mengatasi dan mencegah hal ini, penerapan filter air rumahan dapat meningkatkan keamanan air keran, sehingga air layak dikonsumsi.

Terkait rasa, jika air mineral dianggap lebih enak, nyatanya, air minum dari ledeng yang direbus juga memiliki rasa yang sama. Namun, yang dapat mempengaruhi rasa air ledeng adalah jenis dan usia pipa air yang digunakan.

Lebih bagus air mineral atau air rebusan?

Secara keseluruhan, baik air keran yang direbus maupun air kemasan dianggap sebagai cara yang baik untuk mencukupi kebutuhan air dalam tubuh, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Namun, air keran umumnya menjadi pilihan terbaik, karena sama amannya dengan air mineral kemasan. Selain itu, harganya jauh lebih murah dan memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih rendah.

Sementara, dalam kondisi tertentu, air kemasan mungkin memang lebih baik, terutama jika persediaan air minum Anda terkontaminasi.

Posting Komentar