ZMedia Purwodadi

Cristiano Ronaldo Samai Rekor Dunia Seusai Cetak Gol untuk Portugal di Laga FIFA World Cup Qualifier

Table of Contents

JagoanBlog.com - Cristiano Ronaldo menyamai rekor gol terbanyak di kualifikasi Piala Dunia FIFA setelah mencetak gol melawan Hungaria.

Pemain berusia 40 tahun itu mencetak gol kedua bagi timnya di Budapest, sehingga total golnya di kualifikasi menjadi 39 gol selama bertahun-tahun.

Portugal menghadapi Hungaria di Puskas Arena setelah meraih kemenangan telak 5-0 atas Armenia dalam pertandingan pertama mereka di babak kualifikasi pekan lalu.

Juara bertahan UEFA Nations League ini memulai kiprahnya di Grup F dengan kemenangan, dengan Ronaldo mencetak dua gol dalam pertandingan tersebut.

Cristiano Ronaldo mencetak gol melalui tendangan penalti yang dieksekusi dengan baik pada menit ke-58, yang menjadikannya gol ke-39 dalam 49 kualifikasi Piala Dunia.

Pemain Al-Nassr tersebut memenangkan penalti untuk timnya setelah sontekannya di dalam kotak penalti mengenai tangan pemain Hungaria, Barnabas Varga, dan ia kemudian menyundul bola hasil penalti tersebut.

Gol Ronaldo melawan Hungaria membuatnya menyamai rekor legenda Guatemala, Carlos Ruiz, dengan 39 gol kualifikasi Piala Dunia.

Mantan pemain Real Madrid ini telah memainkan dua pertandingan lebih banyak daripada Ruiz sepanjang kariernya, sementara Lionel Messi berada di posisi ketiga dengan 36 gol.

Kapten Portugal, Ronaldo, sedang berupaya membawa negaranya ke Piala Dunia FIFA musim panas mendatang, yang akan menjadi Piala Dunia keenam dalam kariernya.

Penyerang berpengalaman ini telah mencetak 141 gol internasional, dan telah mencetak 943 gol sepanjang kariernya.

Portugal dan Cristiano Ronaldo mengalahkan Hungaria untuk mempertahankan awal yang sempurna

Cristiano Ronaldo mencetak gol bagi Portugal saat mereka meraih kemenangan 3-2 atas Hungaria dalam pertandingan kedua Grup F kualifikasi Piala Dunia FIFA.

Pemain berusia 40 tahun itu mencetak gol penalti di babak kedua untuk membawa timnya meraih kemenangan tandang.

Setelah mengamankan kemenangan telak atas Armenia, Portugal tertinggal lebih dulu melalui gol Barnabas Varga di Budapest pada menit ke-21.

Mereka menyamakan kedudukan di menit ke-36 melalui Bernardo Silva, yang melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti.

Cristiano Ronaldo mencetak gol kedua timnya di menit ke-58 dari titik penalti sebelum Varga menyundul bola ke gawang di menit ke-84 untuk menyamakan kedudukan. Joao Cancelo mencetak gol kemenangan bagi Selecao di menit ke-86 untuk membawa mereka meraih tiga poin penuh.

Mengenal Carlos Ruiz

Carlos Humberto Ruiz Gutiérrez (lahir 15 September 1979) dikenal dengan julukan El Pescadito atau “Ikan Kecil”, yang kemudian berubah menjadi El Pescado atau “Ikan”.

Ia adalah mantan penyerang tim nasional Guatemala sekaligus salah satu pemain paling bersejarah yang pernah dimiliki negeri tersebut.

Lahir dari akademi muda CSD Municipal, Ruiz kemudian merumput di berbagai klub dunia.

Di Major League Soccer (MLS), ia tampil bersama lima klub berbeda: Los Angeles Galaxy, FC Dallas, Toronto FC, Philadelphia Union, dan D.C. United.

Dari 182 laga musim reguler MLS, ia mencetak 88 gol, ditambah 16 gol lain di babak playoff.

Catatan tersebut menempatkannya sebagai pencetak gol terbanyak kedua di babak playoff sepanjang sejarah liga.

Musim 2002 menjadi titik puncaknya, ketika ia meraih penghargaan Pemain Terbaik MLS.

Di level tim nasional, Ruiz menjadi simbol sepak bola Guatemala.

Membela La Azul y Blanco sejak 1998 hingga 2016, ia berstatus sebagai kapten, pemilik caps terbanyak, dan top skor sepanjang masa timnas.

Meski negaranya tak pernah lolos ke Piala Dunia, Ruiz menorehkan sejarah dengan mencetak 39 gol dalam babak kualifikasi—rekor dunia yang bertahan hingga kini.

Pertandingan perpisahannya pada September 2016 ditutup dengan cara yang spektakuler: lima gol ke gawang Saint Vincent and the Grenadines.

Selain berkarier di Guatemala dan MLS, Ruiz sempat bermain di berbagai klub mancanegara.

Ia pernah merumput di Yunani bersama PAS Giannina, di Paraguay dengan Olimpia Asunción, di Meksiko bersama Puebla dan Veracruz, hingga mencatat sejarah sebagai orang Guatemala pertama yang tampil di kompetisi Eropa bersama Aris FC di Liga Europa 2010.

Meski perjalanannya penuh pasang surut—cedera, kontroversi di lapangan, hingga perpindahan klub yang singkat—ketajaman Ruiz sebagai penyerang tak pernah diragukan.

Tendangan salto ikoniknya ke gawang D.C. United pada 2006 bahkan terpilih sebagai “Gol Terbaik Dekade MLS”.

Selepas pensiun, Ruiz tak sepenuhnya meninggalkan dunia sepak bola.

Pada 2019, ia bekerja sebagai analis di sebuah saluran televisi di Miami, tetap membagikan wawasannya tentang olahraga yang membesarkan namanya.

Bagi publik Guatemala, Carlos “El Pescado” Ruiz bukan sekadar pencetak gol. Ia adalah simbol perjuangan, inspirasi generasi, dan bukti bahwa talenta dari negeri kecil bisa menggema di panggung dunia.

Posting Komentar