ZMedia Purwodadi

Orang Tua Wajib Tahu, Ini Penyebab Anak Sering Bersin saat Pagi dan Cara Mengatasinya

Table of Contents

JagoanBlog.com Bersin sebenarnya merupakan respons alami tubuh yang sering terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, ketika anak mulai sering bersin di pagi hari dan terus berulang, hal ini tentu membuat orang tua merasa khawatir dan bertanya-tanya apa penyebabnya. Kondisi ini sebenarnya cukup umum dialami oleh banyak anak dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan maupun kondisi kesehatan tertentu.

Namun, perlu diketahui bahwa bersin pada dasarnya adalah mekanisme pertahanan tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan benda asing atau iritan dari hidung dan saluran pernapasan atas. Selain itu, bersin merupakan refleks yang tidak dapat dikontrol secara sada. Proses ini dimulai ketika reseptor di dalam hidung mendeteksi adanya partikel atau zat yang dianggap berbahaya bagi tubuh. Sistem saraf kemudian mengirimkan sinyal ke otak untuk memicu kontraksi otot-otot pernapasan yang menghasilkan hembusan udara kencang melalui hidung dan mulut.

Meskipun bersin adalah respons normal, frekuensi bersin yang berlebihan mungkin dapat mengidentifikasi adanya kondisi kesehatan yang perlu diperhatikan. Untuk itu, Hello Sehat menyoroti kemungkinan yang menyebabkan anak sering bersin di pagi hari yaitu rhinitis alergi.

Rhinitis alergi terjadi ketika terdapat pemicu alergi atau alergen di udara yang memicu pelepasan histamin dan zat-zat lainnya dalam tubuh sebagai respons imun. Kondisi ini merupakan reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Ketika alergen masuk ke saluran pernapasan, tubuh akan memproduksi antibodi dan melepaskan histamin yang menyebabkan gejala seperti bersin, hidung tersumbat, dan mata berair.

Adapun berbagai jenis alergen yang dapat memicu rhinitis alergi pada anak, khususnya di pagi hari:

  • Serbuk sari dari pohon, rumput, atau bunga yang terbawa udara.
  • Tungau debu yang sering bersembunyi di kasur, bantal, dan sofa.
  • Debu rumah yang tidak terlihat kasat mata namun mudah terhirup.
  • Jamur yang tumbuh di tempat lembab seperti kamar mandi atau sudut ruangan.
  • Kotoran kecoa yang dapat mencemari udara di sekitar rumah.
  • Bulu binatang seperti kucing atau anjing yang menempel di furnitur atau pakaian.

Jika anak mengalami bersin-bersin di pagi hari secara berulang, orang tua perlu melakukan beberapa langkah pencegahan. Untuk itu, Alodokter memberikan beberapa langkah sederhana yang dapat diterapkan di rumah untuk mengurangi frekuensi bersin anak.

1. Jaga Kebersihan Rumah

Menjaga kebersihan rumah secara menyeluruh merupakan langkah pertama yang cukup efisien dalam mencegah bersin alergi pada anak. Rutinitas pembersihan harian seperti menyapu, mengepel, dan mengelap debu dari furniture dapat mengurangi akumulasi alergen di dalam rumah.

Apalagi untuk kamar anak, pastikan untuk membersihkan area di bawah tempat tidur, lemari, dan sudut-sudut ruangan yang sering menjadi tempat berkumpulnya debu dan tungau. Selain itu, kamu juga dapat menggunakan vacuum cleaner dengan filter HEPA untuk hasil pembersihan yang optimal dalam menghilangkan partikel-partikel halus penyebab alergi.

2. Membersihkan AC dan Kipas Angin

Kita mungkin sering kali mengabaikan kebersihan dari AC ataupun kipas angin. Padahal sistem pendingin dan ventilasi rumah yang kotor dapat menjadi sarang alergen dan menyebarkannya ke seluruh ruangan melalui sirkulasi udara.

Filter AC yang tidak dibersihkan secara rutin akan menumpuk debu, jamur, dan bakteri yang kemudian disemprotkan kembali ke udara saat AC dinyalakan.

Oleh karena itu, lakukanlah pembersihan filter AC minimal setiap dua minggu sekali dan pastikan kipas angin juga dibersihkan dari debu yang menempel pada bilah-bilahnya. Kamu mungkin juga dapat mempertimbangkan untuk melakukan service AC secara berkala oleh teknisi profesional untuk memastikan sistem pendingin bekerja optimal dan bebas dari kontaminan.

3. Rutin Mengganti Sprei dan Baju

Sprei, sarung bantal, dan selimut merupakan tempat favorit tungau debu untuk berkembang biak karena menyediakan kelembaban dan sisa-sisa kulit mati. Karena itu, biasakan mengganti sprei dan sarung bantal minimal seminggu sekali, lalu cuci menggunakan air panas untuk membunuh tungau debu secara efektif.

Pastikan juga untuk mengganti baju anak setiap hari, terutama setelah beraktivitas di luar rumah yang dapat membawa serbuk sari dan polutan. Selain itu, usahakan mencuci pakaian anak dengan deterjen yang bebas pewangi atau bahan kimia keras yang dapat memicu reaksi alergi pada kulit dan saluran pernapasan anak.

4. Jauhi Anak dari Asap Rokok

Selain paparan polusi udara, asap rokok juga dapat memperburuk kondisi rhinitis alergi dan meningkatkan sensitivitas saluran pernapasan anak terhadap alergen lainnya. Maka hindari membawa anak ke area dengan polusi tinggi seperti jalan raya yang padat atau kawasan industri, terutama pada pagi hari ketika konsentrasi polutan cenderung tinggi.

Pastikan juga lingkungan rumah bebas dari asap rokok, termasuk melarang anggota keluarga atau tamu untuk merokok di dalam rumah. Namun, jika terpaksa harus bepergian ke area berpolusi, pastikan untuk menggunakan masker pelindung pada anak sebagai upaya untuk mengurangi paparan partikel berbahaya.

5. Mengonsumsi Obat Sesuai Anjuran Dokter

Jika anak mengalami kasus rhinitis alergi yang cukup parah, dokter mungkin akan meresepkan obat antihistamin atau dekongestan untuk membantu mengurangi gejala bersin dan hidung tersumbat pada anak. Berikan obat sesuai dengan dosis dan jadwal yang telah ditentukan oleh dokter, jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa konsultasi terlebih dahulu.

Orang tua juga perlu melihat respon anak terhadap obat yang diberikan dan laporkan kepada dokter, jika terjadi efek samping atau gejala tidak membaik setelah periode pengobatan tertentu, segera konsultasikan lagi ke dokter atau tenaga medis. Namun, pengobatan medis tetap harus dikombinasikan dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan untuk hasil yang optimal.

6. Gunakan Air Purifier

Penggunaan air purifier atau pembersih udara dapat membantu menyaring partikel-partikel halus penyebab alergi dari udara dalam ruangan secara efektif. Kamu dapat memilih air purifier yang dilengkapi dengan filter HEPA yang mampu menyaring partikel berukuran hingga 0,3 mikron, termasuk serbuk sari, tungau debu, dan spora jamur.

Kemudian tempatkan air purifier di kamar anak dan ruang keluarga, dimana anak menghabiskan waktu terbanyak untuk memberikan perlindungan maksimal. Namun, pastikan untuk mengganti filter secara berkala sesuai dengan petunjuk produsen agar efektivitas pembersihan udara tetap terjaga dengan baik.

Ketika anak selalu bersin-bersin di pagi hari tentu akan membuat ketidaknyamanan bagi anak dan menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Namun, kondisi ini dapat diatasi dengan langkah-langkah yang tepat dan konsisten. Kombinasi antara menjaga kebersihan lingkungan, menghindari pemicu alergi, dan penanganan medis yang sesuai dapat memberikan hasil yang signifikan dalam mengurangi frekuensi bersin pada anak. (*)

Posting Komentar