ZMedia Purwodadi

Senasib Sepenanggungan! Persebaya Surabaya dan Persib Bandung Hanya Cetak 8 Gol dari 6 Pertandingan Super League

Table of Contents

JagoanBlog.com — Senasib sepenanggungan kini dialami oleh dua tim raksasa Super League, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Kedua klub kebanggaan masing-masing kota itu sama-sama bermasalah di lini depan setelah hanya mampu mencetak total 8 gol dari 6 pertandingan awal Super League 2025/2026.

Catatan ini jelas membuat para pendukung kedua tim mulai resah. Bagaimana tidak, Persib dan Persebaya Surabaya dikenal memiliki materi pemain berlabel bintang, namun nyatanya lini depan keduanya masih tumpul di awal musim.

Persib Bandung jadi salah satu tim yang paling disorot setelah kehadiran bomber asing Ramon Tanque tidak sesuai ekspektasi. Striker asal Brasil itu belum mencetak satu pun gol dari 6 pertandingan, hanya menyumbang 1 assist.

Untuk ukuran tim sebesar Persib, catatan itu tergolong memprihatinkan. Apalagi publik Bandung sangat menaruh harapan tinggi pada sosok Tanque sebagai mesin gol pengganti David da Silva yang hengkang.

Di kubu Maung Bandung, daftar pencetak gol sementara justru lebih banyak diisi pemain non-striker.

Uilliam menjadi top skor internal Persib dengan 4 gol, disusul Patricio Matricardi, Febri Hariyadi, Beckham Putra, dan Federico Barba yang masing-masing menyumbang 1 gol.

Hal itu menggambarkan jelas betapa lini depan Persib tak mampu menjalankan peran utamanya. Ketergantungan pada pemain tengah dan belakang untuk mencetak gol membuat serangan Persib jadi kurang tajam.

Sementara di Surabaya, kondisi hampir serupa juga dialami Persebaya Surabaya. Bomber asing Mihailo Perovic yang diharapkan jadi ujung tombak Green Force baru mampu mencatatkan 1 gol dari 6 laga awal Super League musim ini.

Perovic justru kalah produktif dibanding gelandang asing Francisco Rivera maupun Bruno Moreira. Rivera telah menyumbang 2 gol, sementara Moreira bahkan mencatatkan 3 gol untuk Persebaya Surabaya.

Selain itu, Persebaya Surabaya juga masih memiliki nama besar Diego Mauricio di kedalaman skuad. Sayangnya, hingga kini striker berpengalaman itu belum sekalipun tampil dalam line up Green Force musim ini.

Total, Persebaya Surabaya baru mengemas 8 gol dalam 6 pertandingan. Rinciannya, Bruno Moreira 3 gol, Rivera 2 gol, Perovic 1 gol, Gali Freitas 1 gol, dan Risto Mitrevski 1 gol.

Jika dibandingkan, baik Persib maupun Persebaya Surabaya sama-sama masih mandul dalam urusan ketajaman striker. Padahal keduanya dikenal punya tradisi melahirkan bomber haus gol yang selalu menjadi pembeda di Super League.

Situasi ini membuat perhatian publik juga tertuju pada kompetisi Championship 2025/2026.

Sejumlah nama di daftar top skor sementara Championship mulai dilirik sebagai opsi potensial untuk memperbaiki lini depan Persib maupun Persebaya Surabaya.

Penyerang asing PSS Sleman asal Brasil, Gustavo Tocantins, jadi top skor sementara dengan 4 gol dari 3 pertandingan. Catatan impresif itu menempatkannya di urutan teratas daftar pencetak gol Championship.

Takumu Nishihara, striker Jepang milik Persiba Balikpapan, juga tampil moncer dengan torehan 4 gol. Bomber asal Negeri Sakura itu kini menjadi sosok penting bagi kebangkitan Beruang Madu di Championship.

Selain keduanya, ada deretan nama dengan koleksi 3 gol yang juga layak dipantau.

Mereka adalah Connor Flynn-Gillespie (Persiraja Banda Aceh), Everton Nascimento (Garudayaksa), Igor Henrique (Persiku Kudus), dan Jaime Moreno (Barito Putera).

Menariknya, Everton Nascimento merupakan eks pemain PSM Makassar yang sudah berpengalaman di Super League.

Ketajamannya di Championship bisa jadi solusi jika Persib atau Persebaya Surabaya berniat menambah amunisi di lini depan.

Sementara Jaime Moreno dari Barito Putera juga menunjukkan konsistensi sebagai bomber. Striker asing ini sukses jadi mesin gol bagi Laskar Antasari di Championship.

Ketajaman para striker di Championship jelas kontras dengan tumpulnya lini depan Persib dan Persebaya Surabaya.

Padahal di level kasta kedua, para bomber asing maupun lokal justru berlomba menunjukkan kualitas terbaik mereka.

Situasi ini tentu menjadi tamparan keras bagi manajemen Persib dan Persebaya Surabaya. Jika tidak segera ada solusi, kedua tim bisa tertinggal dari pesaing utama di papan atas Super League.

Persaingan Super League musim ini berjalan ketat sejak awal. Kegagalan lini depan mencetak gol akan sangat berpengaruh pada perolehan poin yang menentukan posisi klasemen akhir.

Dari sisi psikologis, macetnya produktivitas striker juga bisa menurunkan moral tim. Sebab, ekspektasi tinggi yang gagal terwujud kerap membuat tekanan dari suporter semakin besar.

Senasib sepenanggungan, Persib dan Persebaya Surabaya sama-sama dituntut segera menemukan jalan keluar.

Entah dengan memberi kepercayaan lebih pada striker yang ada, atau merekrut tambahan amunisi baru saat jendela transfer terbuka.

Bukan tidak mungkin, daftar top skor Championship yang kini bersinar bisa jadi bidikan nyata. Karena dalam sepak bola, ketajaman adalah faktor utama untuk menentukan nasib klub di akhir musim.

Jika lini depan tetap tumpul, impian Persib dan Persebaya Surabaya untuk bersaing di papan atas bisa buyar.

Senasib sepenanggungan saat ini seharusnya jadi peringatan keras Super League tidak mengenal ampun bagi tim yang krisis gol.

Posting Komentar